Jakarta, Parttimenews.com – Kamis, 27 November 2025
Himpunan Masyarakat Nelayan Indonesia (HMNI) memprakarsai penyelenggaraan Forum Nelayan Nasional (FNN) 2025 yang digelar di Ballroom Mina Bahari III, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta. Acara berskala nasional ini menghadirkan rangkaian kegiatan talkshow, expo, dan rapat kerja nasional (Rakernas) dengan mengusung tema “Membangun Ekosistem Perikanan Digital Menuju Kedaulatan Pangan Laut Berkelanjutan.”
Forum ini menjadi momentum penting bagi HMNI untuk mempertemukan pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan komunitas nelayan dari berbagai daerah. Dalam sambutannya, HMNI menegaskan komitmen untuk mendorong transformasi digital sebagai langkah konkret meningkatkan kesejahteraan nelayan serta memperkuat ketahanan pangan laut nasional.

Ketua Dewan Pembina HMNI, Gema Sasmita, menekankan bahwa percepatan digitalisasi merupakan kunci kemajuan sektor perikanan Indonesia. Ia menegaskan bahwa nelayan harus memperoleh akses merata terhadap teknologi, informasi pasar, data cuaca, dan modernisasi alat tangkap.
“Hari ini kita tidak lagi berbicara soal bertahan, tetapi bagaimana nelayan Indonesia mampu melakukan lompatan besar. Transformasi digital adalah pintu menuju kesejahteraan dan kemandirian,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, HMNI juga menegaskan bahwa forum ini lahir bukan dari instruksi, tetapi dari kesadaran kolektif DPD HMNI dari seluruh Indonesia yang hadir secara mandiri—baik langsung maupun daring.
HMNI menyoroti bahwa Indonesia memiliki lebih dari 2,6 juta nelayan aktif dan hampir 8.000 desa pesisir. Namun sebagian besar masih hidup dalam ketidakpastian akibat fluktuasi harga ikan, mahalnya bahan bakar, hingga akses permodalan yang sering kali tidak menyentuh kebutuhan riil di lapangan.
Karena itu, HMNI menegaskan posisinya untuk berdiri di tengah-tengah nelayan, bukan di atasnya. Organisasi ini berkomitmen mengawal berbagai program pemerintah agar benar-benar dirasakan manfaatnya oleh nelayan di akar rumput, mulai dari blue economy, cold chain system, digitalisasi pelabuhan, kartu nelayan digital, modernisasi armada, hingga pemberdayaan kampung nelayan merah putih.
Dalam sambutannya, Ketua Umum HMNI menyampaikan apresiasi terhadap kementerian dan lembaga yang hadir, antara lain Kemenkopangan RI, KKP, BP Taskin, serta perwakilan akademisi dari berbagai universitas. HMNI menyatakan siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendorong ketahanan pangan laut, kemandirian maritim, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Kegiatan FNN 2025 diisi sesi talkshow bersama pejabat KKP dan berbagai tokoh nasional yang memaparkan tata kelola perikanan modern serta inovasi teknologi maritim. Expo perikanan menampilkan berbagai inovasi alat tangkap, teknologi budidaya, hingga aplikasi digital yang mendukung aktivitas nelayan di lapangan.
Rakernas HMNI menjadi ruang konsolidasi untuk merumuskan rekomendasi kebijakan yang akan disampaikan kepada pemerintah sebagai langkah memperkuat transformasi digital sektor perikanan nasional.
Melalui FNN 2025, HMNI berharap ekosistem perikanan Indonesia tumbuh lebih adaptif, inklusif, dan berkelanjutan dalam menghadapi era digital dan meningkatnya kebutuhan pangan laut nasional. Acara berlangsung sukses berkat kolaborasi berbagai pihak yang memiliki komitmen kuat dalam membangun sektor kelautan dan perikanan Indonesia.
Deden, M. C.BJ.



